Renungan Kehidupan


Tidaklah mudah menjalani hidup tanpa bekal yang banyak. Takkan terbangun rumah tanpa didasari dengan fondasi yang kokoh. Dan takkan bahagia ketika kita tidak ingin merasakan kesedihan. Karena takkan pernah ada manusia yang akan selalu suci. Segala sesuatu di dunia ini memiliki pasangan masing-masing, surga dan neraka, malam dan siang, langit dan bumi, bahagia dan sedih, pria dan wanita, kasih dan dengki. Hanya saja bagaimana kita menghiasi diri kita untuk menjadi seseorang yang dapat menutupi kekurangan kita dengan segala kelebihan yang kita miliki. Segala hal positif yang kita lakukan di dunia ini mungkin akan membawa kita ke dalam kebahagiaan, begitu pula dengan hal negatif yang kita lakukan mungkin akan membawa kita ke dalam kebahagiaan yang menyesatkan.Hidup penuh dengan berjuta warna yang begitu indah. Warna itulah yang akan menghiasi hidup kita dengan segala realita yang terjadi. Tak selamanya yang kita inginkan bahagia akan tetap bahagia, dan tidak selamanya yang kita anggap buruk akan selalu buruk. Sesuatu yang kita anggap baik mungkin akan membuat kita terpuruk karena terlena olehnya. Dan sesuatu yang kita anggap buruk mungkin akan membuat kita lebih dewasa. Bukanlah seorang hamba Allah yang berputus asa dalam menjalani kehidupan karena mendapatkan kesedihan. Bukanlah hamba Allah yang tidak mensyukuri kebahagiaan yang diberikan-Nya. Tetapi, tidaklah hanya di saat bahagia kita harus bersyukur, dan tidak pula berputus asa di saat sedih. Berputus asalah saat kau mendapatkan kebahagiaan karena kau tidak akan menemukan segala rintangan yang dapat mendewasakan dan membuatmu lebih bijaksana dalam kehidupanmu. Bersyukurlah saat kau mendapatkan kesedihan karena Allah menginginkanmu menjadi lebih dewasa dan bijaksana dalam kehidupanmu.
Masih banyak lagi hal yang dapat menghiasi kehidupan kita. Dan di antara pasangan-pasangan yang diciptakan Allah di muka bumi ini terdapat kasih dan sayang yang dapat memberikan rasa keharmonisan bagi seluruh ciptaan-Nya. Rasa yang dapat menyatukan dua hati yang berbeda, sifat yang berbeda, dan karakter yang berbeda. Rasa yang akan lebih melekatkan sesuatu yang memiliki sifat, karakter dan hati yang sama.  Karena perbedaan merupakan sebuah anugerah terindah yang akan menghiasi kehidupan kita. Tetapi di saat manusia terlena dengan rasa itu, mereka akan merasakan kebahagiaan yang dapat menyesatkan mereka, kecuali jika didasari dengan iman dan takwa kepada sangKholiq. Lalu di dalam kehidupan ini terdapat rasa benci dan dengki, yang akan menghancurkan segalanya. Siapa pun dia, apa pun dia, dan bagaimana pun dia. Rasa yang akan menimbulkan permusuhan yang begitu dahsyat dalam kehidupan, bahkan nyawa pun menjadi taruhannya.
Aku bukanlah siapa-siapa, aku bukanlah apa-apa, tetapi aku adalah hamba Allah yang ingin menjadi dan memberikan yang terbaik untuk hidupku dan orang di sekitarku. Bukanlah aku manusia yang benar apalagi suci, hanya saja aku bersyukur kepada sang Kholiq yang tidak memberikan azab-Nya kepadaku langsung saat aku berbuat salah. Aku bersyukur Allah masih memberikanku kesempatan untuk berbuat baik, meskipun aku masih suka berbuat jahat. Tetapi, sudah menjadi takdir manusia bahwa iman seseorang tidak akan pernah menjadi stabil, terkadang menurun dan terkadang meningkat. Aku hanya ingin selalu mengingatkan diriku dan orang lain di sekitarku. Dan ingatkanlah aku saat aku melakukan kekhilafan.
Segala kesempurnaan, keindahan, kebahagiaan, kebaikan dan sesuatu yang positif hanyalah milik Allah Yang Maha Esa. Raja semesta alam, pemilik panggung sandiwara terbesar dan sutradara kehidupan yang Ahad. Semoga aku, kamu, kalian, kami dan kita semua selalu ada dalam keridhoan-Nya serta kasih sayang-Nya.

0 komentar:

Powered By Blogger